Seperti
telah dikatan, sampling acak adalah salah satu macam dari sampling peluang, dan
sampel yang diperoleh dengan cara ini disebut sampel acak. Uraian dengan
menggunakan daftar bilangan acak, telah dijelaskan di atas. Tetapi sayang,
bahwa kita tidak selalu mungkin menggunakan daftar bilangan acak secara
langsung untuk memperoleh sebuah sampel acak. Jika hal ini terjadi, maka
biasanya digunakan cara lain, cara yang masih tergolong pada sampling peluang.
a. Sampling
Acak Berstrata
Dalam
macam sampling acak berstrata ini, populasi dibagi menjadi beberapa bagian.
Tiap bagian disebut stratum. Janganlah hendaknya keliru dengan sampling kuota.
Memang benar dalam sampling kuota populasinya dibagi bagi menjadi beberapa
sub-populasi menurut karakteristik tertentu, akan tetapi pada sampling acak
berstrata, anggota-anggota dari sub-populasi (stratum) dipilih secara acak,
sedangkan pada sampling kuota dipilih dengan cara yang bersifat lebih seenaknya
atau berdasarkan pertimbangan.
b. Sampling
Sistimatik
Untuk
cara ini, setiap anggota yang akan diteliti diambil berdasarkan urutan tertentu
dari populasi yang telah disusun berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang
telah disusun secara teratur. Urutan pengambilan tiap individu dibuat
sedemikian sehingga setiap dua individu yang diambil secara berurutan mempunyai
perbedaan nomor yang tetap sesuai dengan banyak anggota sub-populasi yang
dibuat. Benyak sub-populasi sama dengan ukuran sampel yang diperlukan.
Dibandingkan
dengan sampling acak, pengambilan sampel dengan sampel sistimatik ini kurang
efisien. Ini berarti, bahwa sampel yang diambil secara acak lebih baik dari
pada sampling sistimatik. Hal ini disebabkan karena sekali individu pada
kumpulan pertama telah tertentu, individu-individu pada kelompok berikutnya
tidak lagi dapat ditentukan secara acak.
Contoh:
Akan diambil sampel dari populasi
karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1–125 berdasarkan absensi.
Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6,
dan seterusnya) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dan seterusnya), atau bisa juga
mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
Contohnya: Dalam produksi lampu, untuk memeriksa
lampu yang dihasilkan maka dapat dilakukan pada jarak interval waktu setiap 1
jam sekali. Misalkan suatu populasi dengan 100 subjek penelitian, dipilih 10
sampel. Maka dipilih teknik sampling sistematik, dengan interval 10. Anggota
populasi ke-3 dipilih sebagai anggota ke 1 dalam sampel, kemudian anggota
populasi ke-13 dipilih sebagai anggota ke 2 dalam sampel, selanjutnya dipilih
anggota populasi ke-23 sebagai anggota ke 3 dalam sampel, dan seterusnya.
c. Sampling
Klaster
Dalam
cara sampling klaster ini, sebagimana yang sudah-sudah, populasinya dibagi
menjadi beberapa bagian kemudian kita memilih bagian-bagian secara acak. Jadi
sampel yang diperlukan akan terdiri atas anggota-anggota yang berada dalam
bagian-bagian populasi yang telah terpilih secara acak. Jelas kiranya, bahwa
dalam cara ini tidaklah langsung memilih individu, melainkan memilih bagian.
Anggota yang berada dalam bagian yang terpilih itu dengan sendirinya termasuk
dalam anggota sampel yang diperlukan.
Nampak
dari cara ini bahwa keuntungannya ialah banyak menghemat waktu dan biaya. Hal
ini disebabkan oleh karena individu-individu pada tiap kelompok terdapat
berdekatan. Tetapi karena, adanya individu pada tiap kelompok yang berdekatanlah
malah kita pula akan mendapat keburukan cara ini. Biasanya individu-individu
yang berdekatan yang sering mempunyai karakteristik yang bersamaan, sehingga
akan mengakibatkan tidak banyak didapat keterangan yang beraneka ragam mengenai
populasi itu.
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui tingkat
efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMA. Populasi penelitian adalah
siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam
berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai
berikut :
1. Menentukan sample daerah.
2. Mengambil sampel SMA di tingkat Provinsi secara acak
yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari
Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMA tingkat Kabupaten yang akan
ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai
tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka
keseluruhan SMA yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan
keseluruhan populasi secara keseluruhan.
Contohnya: Untuk mengetahui nilai matematika siswa SMA Negeri di kota Palembang. Besar sampel adalah 600 orang. Misalkan jumlah sekolah SMA di kota Palembang adalah ada 10 SMA. Rata-rata siswa di setiap sekolah adalah 200 siswa. Maka jumlah cluster yang diambil adalah 3. Kemudian dipilih secara acak 3 sekolah sebagai sampel dari 10 sekolah.
Contohnya: Untuk mengetahui nilai matematika siswa SMA Negeri di kota Palembang. Besar sampel adalah 600 orang. Misalkan jumlah sekolah SMA di kota Palembang adalah ada 10 SMA. Rata-rata siswa di setiap sekolah adalah 200 siswa. Maka jumlah cluster yang diambil adalah 3. Kemudian dipilih secara acak 3 sekolah sebagai sampel dari 10 sekolah.
d. Sampling
Ganda
Cara
pengambilan sampling yang sudah kita bicarakan hingga kini, pada umumnya
ukurannya telah ditentukan lebih dahulu, kemudian berdasarkan sebuah sampel
yang diperoleh itulah sekaligus kita membuat penelaah dan kesimpulan. Sampling
demikian disebut sampling tunggal.
Kerugian
cara demikian, yakni dengan menentukan ukuran sampel terlebih dahulu dan
sekaligus berdasarkan sebuah sampelyang telah ditentukan itu dibuat kesimpulan,
ialah sering bahwa ukuran itu terlalu berlebihan. Hal ini sudah tentu akan
mengakibatkan pembuangan waktu dan biaya, sebab sering ternyata bahwa
sebenarnya penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan sampel yang berukuran
lebih kecil.
Untuk
menghindarkan hal ini, ada cara yang lebih baik ialah yang dikenal dengan
sampel ganda. Cara ini memungkinkan kita memperoleh hasil penelaah sesuatu hal
berdasarkan pada sampel-sampel yang berukkuran lebih kecil, jadi pula suatu
penghematan bwaktu dan biaya.
Dalam
sampling ganda, penelitian dimulai dengan sebuah sampel yang relative berukuran
kecil. Jika hasilnya tidak dapat memberikan kepastian, maka sampel yang kedua
perlu diambil dan berdasarkan inilah kesimpulan baru dibuat.
Jika
kesimpulan baru dibuat sedudah meneliti sampel yang diambil ketiga kalinya atau
lebih, maka cara ini disebut sampling miltipel.
e. Sampling
Sekuensial
Cara
ini sebenarnya berdasarkan pengertian sampling ganda. Perbedaannya ialah
individu dipilih dan diteliti satu demi satu dan berdasarkan ini apakah dibuat
keputusan atau sampling dilanjutkan, hingga tercapai tingkat yang meyakinkan
dalam penelitian.
Keuntungannya
ialah biasanya akan memperkecil banyak individu yang diteliti.
f.
Kekeliruan Non Sampling
Yaitu
kesalahan penentuan populasi atau sasaran penelitian. Karenanya peneliti harus
hati-hati dalam mendefinisikan poplasi, sebelum pendataan dilakukan, sehingga
tidak sampai memasukkan populasi yang tidak semestinya.
Misal:
pengusaha yang ingin mengetahui selera makan penduduk kota solo dengan memilih
sasaran orang solo yang terdaftar di buku telepon.
g.
Kekeliruan Sampling
Kegagalan
dalam mengukur beberapa unsur dari individu yang terpilih sebagai sampel,
karena orang tersebut tidak ada di rumah, atau meninggal saat dilakukan
pencatatan data. Proses pengukurannya kurang baik, karena misalnya
operasionalisasi konsepnya kurang baik, pertanyaannya kurang jelas, dll. Dalam
menyusun data mungkin terjadi kesalahan, misal dalam memberikan kode, kesalahan
input, dsb.
Saya Ibu Queen Daniel, A pemberi pinjaman uang, saya meminjamkan uang kepada indaividu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang menjadi periode utang lama dan ingin membayar. Kami memberikan segala jenis pinjaman Anda dapat pernah memikirkan, Kami adalah ke kedua pinjaman pribadi dan Pemerintah, dengan tingkat suku bunga kredit yang terjangkau sangat. Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (queendanielloanfirm@gmail.com) atau (queendanielloanfirm@yahoo.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.
BalasHapusHalo,
BalasHapusnama saya Siti Aminah dari Indonesia, tolong saya sarankan semua orang di sini harus sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak pemberi pinjaman pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 pemberi pinjaman yang berbeda, saya kehilangan banyak uang karena saya sedang mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang karena hutang.
Saya hampir menyerah sampai saya meminta saran dari seorang teman yang memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman asli dan perusahaan yang sangat dapat diandalkan yaitu Bunda Alicia Radu yang mendapatkan pinjaman saya dari 800 juta rupiah Indonesia dalam waktu kurang dari 24 jam Tanpa tekanan dan pada suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut ketika memeriksa rekening bank saya dan menemukan jumlah pinjaman yang saya minta telah ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan sehingga saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Bunda Alicia Radu
Saya ingin Anda mempercayai Bunda Alicia Radu dengan sepenuh hati karena ia sangat membantu dalam hidup saya dan kehidupan finansial saya. Anda harus menganggap diri Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu, Anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya akan dengan senang hati menjawab Anda karena Anda juga dapat membantu orang lain setelah Anda menerima pinjaman Anda.