Kamis, 30 April 2015

Beberapa Macam Sampling Peluang


Seperti telah dikatan, sampling acak adalah salah satu macam dari sampling peluang, dan sampel yang diperoleh dengan cara ini disebut sampel acak. Uraian dengan menggunakan daftar bilangan acak, telah dijelaskan di atas. Tetapi sayang, bahwa kita tidak selalu mungkin menggunakan daftar bilangan acak secara langsung untuk memperoleh sebuah sampel acak. Jika hal ini terjadi, maka biasanya digunakan cara lain, cara yang masih tergolong pada sampling peluang.
a.       Sampling Acak Berstrata
Dalam macam sampling acak berstrata ini, populasi dibagi menjadi beberapa bagian. Tiap bagian disebut stratum. Janganlah hendaknya keliru dengan sampling kuota. Memang benar dalam sampling kuota populasinya dibagi bagi menjadi beberapa sub-populasi menurut karakteristik tertentu, akan tetapi pada sampling acak berstrata, anggota-anggota dari sub-populasi (stratum) dipilih secara acak, sedangkan pada sampling kuota dipilih dengan cara yang bersifat lebih seenaknya atau berdasarkan pertimbangan.
b.      Sampling Sistimatik
Untuk cara ini, setiap anggota yang akan diteliti diambil berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara teratur. Urutan pengambilan tiap individu dibuat sedemikian sehingga setiap dua individu yang diambil secara berurutan mempunyai perbedaan nomor yang tetap sesuai dengan banyak anggota sub-populasi yang dibuat. Benyak sub-populasi sama dengan ukuran sampel yang diperlukan.
Dibandingkan dengan sampling acak, pengambilan sampel dengan sampel sistimatik ini kurang efisien. Ini berarti, bahwa sampel yang diambil secara acak lebih baik dari pada sampling sistimatik. Hal ini disebabkan karena sekali individu pada kumpulan pertama telah tertentu, individu-individu pada kelompok berikutnya tidak lagi dapat ditentukan secara acak.
Contoh: Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1–125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dan seterusnya) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dan seterusnya), atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
Contohnya: Dalam produksi lampu, untuk memeriksa lampu yang dihasilkan maka dapat dilakukan pada jarak interval waktu setiap 1 jam sekali. Misalkan suatu populasi dengan 100 subjek penelitian, dipilih 10 sampel. Maka dipilih teknik sampling sistematik, dengan interval 10. Anggota populasi ke-3 dipilih sebagai anggota ke 1 dalam sampel, kemudian anggota populasi ke-13 dipilih sebagai anggota ke 2 dalam sampel, selanjutnya dipilih anggota populasi ke-23 sebagai anggota ke 3 dalam sampel, dan seterusnya.
c.       Sampling Klaster
Dalam cara sampling klaster ini, sebagimana yang sudah-sudah, populasinya dibagi menjadi beberapa bagian kemudian kita memilih bagian-bagian secara acak. Jadi sampel yang diperlukan akan terdiri atas anggota-anggota yang berada dalam bagian-bagian populasi yang telah terpilih secara acak. Jelas kiranya, bahwa dalam cara ini tidaklah langsung memilih individu, melainkan memilih bagian. Anggota yang berada dalam bagian yang terpilih itu dengan sendirinya termasuk dalam anggota sampel yang diperlukan.
Nampak dari cara ini bahwa keuntungannya ialah banyak menghemat waktu dan biaya. Hal ini disebabkan oleh karena individu-individu pada tiap kelompok terdapat berdekatan. Tetapi karena, adanya individu pada tiap kelompok yang berdekatanlah malah kita pula akan mendapat keburukan cara ini. Biasanya individu-individu yang berdekatan yang sering mempunyai karakteristik yang bersamaan, sehingga akan mengakibatkan tidak banyak didapat keterangan yang beraneka ragam mengenai populasi itu.
Contoh: Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMA. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
1. Menentukan sample daerah.
2. Mengambil sampel SMA di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMA tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMA yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan.

Contohnya: Untuk mengetahui nilai matematika siswa SMA Negeri di kota Palembang. Besar sampel adalah 600 orang. Misalkan jumlah sekolah SMA di kota Palembang adalah ada 10 SMA. Rata-rata siswa di setiap sekolah adalah 200 siswa. Maka jumlah cluster yang diambil adalah 3. Kemudian dipilih secara acak 3 sekolah sebagai sampel dari 10 sekolah.

d.      Sampling Ganda
Cara pengambilan sampling yang sudah kita bicarakan hingga kini, pada umumnya ukurannya telah ditentukan lebih dahulu, kemudian berdasarkan sebuah sampel yang diperoleh itulah sekaligus kita membuat penelaah dan kesimpulan. Sampling demikian disebut sampling tunggal.
Kerugian cara demikian, yakni dengan menentukan ukuran sampel terlebih dahulu dan sekaligus berdasarkan sebuah sampelyang telah ditentukan itu dibuat kesimpulan, ialah sering bahwa ukuran itu terlalu berlebihan. Hal ini sudah tentu akan mengakibatkan pembuangan waktu dan biaya, sebab sering ternyata bahwa sebenarnya penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan sampel yang berukuran lebih kecil.
Untuk menghindarkan hal ini, ada cara yang lebih baik ialah yang dikenal dengan sampel ganda. Cara ini memungkinkan kita memperoleh hasil penelaah sesuatu hal berdasarkan pada sampel-sampel yang berukkuran lebih kecil, jadi pula suatu penghematan bwaktu dan biaya.
Dalam sampling ganda, penelitian dimulai dengan sebuah sampel yang relative berukuran kecil. Jika hasilnya tidak dapat memberikan kepastian, maka sampel yang kedua perlu diambil dan berdasarkan inilah kesimpulan baru dibuat.
Jika kesimpulan baru dibuat sedudah meneliti sampel yang diambil ketiga kalinya atau lebih, maka cara ini disebut sampling miltipel.
e.       Sampling Sekuensial
Cara ini sebenarnya berdasarkan pengertian sampling ganda. Perbedaannya ialah individu dipilih dan diteliti satu demi satu dan berdasarkan ini apakah dibuat keputusan atau sampling dilanjutkan, hingga tercapai tingkat yang meyakinkan dalam penelitian.
Keuntungannya ialah biasanya akan memperkecil banyak individu yang diteliti.
f.       Kekeliruan Non Sampling
Yaitu kesalahan penentuan populasi atau sasaran penelitian. Karenanya peneliti harus hati-hati dalam mendefinisikan poplasi, sebelum pendataan dilakukan, sehingga tidak sampai memasukkan populasi yang tidak semestinya.
Misal: pengusaha yang ingin mengetahui selera makan penduduk kota solo dengan memilih sasaran orang solo yang terdaftar di buku telepon.
g.      Kekeliruan Sampling
Kegagalan dalam mengukur beberapa unsur dari individu yang terpilih sebagai sampel, karena orang tersebut tidak ada di rumah, atau meninggal saat dilakukan pencatatan data. Proses pengukurannya kurang baik, karena misalnya operasionalisasi konsepnya kurang baik, pertanyaannya kurang jelas, dll. Dalam menyusun data mungkin terjadi kesalahan, misal dalam memberikan kode, kesalahan input, dsb.

2 komentar:

  1. Saya Ibu Queen Daniel, A pemberi pinjaman uang, saya meminjamkan uang kepada indaividu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang menjadi periode utang lama dan ingin membayar. Kami memberikan segala jenis pinjaman Anda dapat pernah memikirkan, Kami adalah ke kedua pinjaman pribadi dan Pemerintah, dengan tingkat suku bunga kredit yang terjangkau sangat. Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (queendanielloanfirm@gmail.com) atau (queendanielloanfirm@yahoo.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.

    BalasHapus
  2. Halo,
    nama saya Siti Aminah dari Indonesia, tolong saya sarankan semua orang di sini harus sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak pemberi pinjaman pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 pemberi pinjaman yang berbeda, saya kehilangan banyak uang karena saya sedang mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang karena hutang.

    Saya hampir menyerah sampai saya meminta saran dari seorang teman yang memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman asli dan perusahaan yang sangat dapat diandalkan yaitu Bunda Alicia Radu yang mendapatkan pinjaman saya dari 800 juta rupiah Indonesia dalam waktu kurang dari 24 jam Tanpa tekanan dan pada suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut ketika memeriksa rekening bank saya dan menemukan jumlah pinjaman yang saya minta telah ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan sehingga saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Bunda Alicia Radu

    Saya ingin Anda mempercayai Bunda Alicia Radu dengan sepenuh hati karena ia sangat membantu dalam hidup saya dan kehidupan finansial saya. Anda harus menganggap diri Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu, Anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya akan dengan senang hati menjawab Anda karena Anda juga dapat membantu orang lain setelah Anda menerima pinjaman Anda.

    BalasHapus